Rabu, 19 September 2012

Green Fashion-Pedia

Beberapa tahun belakangan ini, isu pelestarian lingkungan sedang menjadi sorotan utama di setiap runway. Para desainer kelas dunia berlomba-lomba melakukan inovasi ramah lingkungan untuk karya mereka. The fashionistas saling adu cepat mengampanyekan gerakan penghijauan, dan hampir sebagian besar penduduk bumi (termasuk kamu, tentunya…) ikut ambil bagian di dalamnya. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan green fashion?

Mengapa di label green fashion items banyak tercetak istilah yang bikin lidah keseleo dan eerrrr… apa pula arti kata-kata di situ? Ssstt… tenang saja, JAFRA punya contekannya:

·   Carbon Footprint
Jumlah karbondioksida (CO2) dan zat gas rumah kaca lainnya yang terbentuk dari proses pembuatan suatu produk. Ini dia salah satu biang keladi perubahan iklim bumi. Gas rumah kaca menahan panas di atmosfer dan membuat suhu bumi meningkat.

·   Carbon Offsetting
Seperti aksi ‘menebus dosa’. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Program penanaman pohon merupakan salah satu program carbon offsetting yang paling banyak dilakukan.

·   Carbon Credits
Sama-sama bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun berbeda program: mendirikan yayasan pengumpulan dana untuk membiayai kegiatan pelestarian lingkungan. Sweet!

·   Cradle-to-Cradle
Teknik produksi dengan metode zero waste (almost, at least…). Produknya dapat didaur ulang dan digunakan kembali tanpa mengurangi kualitasnya.

·   Downcycling
Proses daur ulang untuk mengurangi kualitas produk. Contoh yang paling mudah, daur ulang plastik menjadi lower grade plastic.

·   Eco-friendly Dyes
Teknik pewarnaan bahan menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan dan serangga. Misalnya, biru dari indigo, merah dari delima, hijau dari dedaunan, myrobalan, dan manjistha. 

·   Upcycling
Membuat produk bekas atau bahkan sampah jadi naik kelas! Misanya, membuat aksesori keren dari potongan pakaian bekas dan tas belanja dari kemasan bekas deterjen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar