Hayo ngaku… Siapa yang di dalam tas kosmetiknya masih menyimpan eye shadow berusia lebih dari 2 tahun? Hmm… atau lipstick dari setahun yang lalu?
Memang, sih, warnanya mungkin masih terlihat bagus dan jarang kamu pakai, sehingga rasanya sayang sekali kalau kamu buang. Tapi, artikel JAFRA yang satu ini mungkin bikin kamu berpikir dua kali, deh. Yeap… JAFRA punya fakta tentang jenis-jenis bakteri yang ikut bersembunyi dalam kosmetik kadaluarsa (dan bayangkan bakteri-bakteri itu ikut menempel di kulit wajah kamu. Hiiiiii….)
Staphylococcus Epidermis
Secara alami, bakteri ini memang terdapat pada kulit manusia. Namun, bakteri ini juga dapat ditemukan pada lipstick, eye shadow, dan eye liner. Saat kosmetik sudah kadaluarsa, bakteri ini dapat memicu infeksi pada orang yang dengan sistem imun yang lemah. Pada beberapa kasus, bakteri ini kebal terhadap antibiotic. Jika didiamkan tanpa perawatan dokter, bakteri ini berisiko mengganggu kinerja usus.
Staphylococcus Warneri
Seperti Staphylococcus Epidermis, bakteri yang satu ini juga secara alami dapat ditemukan pada kulit manusia. Meski tidak sekuat Staphylococcus Epidermis, Warneri juga dapat memicu reaksi infeksi.
Pseudomonas Aeruginosa
Bakteri ini paling banyak berkebang biak pada batang mascara yang sering terpapar udara. Dampaknya, peradangan kulit, ruam kulit, dan bisa juga menginfeksi bola mata.
Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus
Ini merupakan bakteri paling berbahaya yang terdapat dalam make up kadaluarsa. Selain tidak mempan dengan antibiotic, bakteri ini juga sangat mudah menyerang manusia melalui kosmetik. Bakteri penyebab dermatitis ini dapat meresap dalam kulit manusia melalui luka jerawat, mata, dan hidung. Ciri-ciri penularan bakteri ini jika kulit menjadi kemerahan, radang, dan terasa panas. Segera temui dokter kulit.
Jadi, siapa yang masih ‘nekat’ menyimpan kosmetik kadaluarsa? Sahabat JAFRA jangan, ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar